Wednesday, September 26, 2012

Kemanakah Air?

Sekitar seminggu yang lalu baru saja saya pindah ke kontrakan baru, yang sedikit jauh dari kampus, sekitar 4  kilo-an dari kampus, tinggal di rumah dengan keadaan yang yang masih belum rampung oleh pemiliknya, terpaksa kami selaku kontraktor harus melengkapi kekurangan tersebut. Kami melengkapi di Misi Depo Bangunan (Jl. Hertasning), di sana kami membeli pipa paralon, sambungan T dan L, dan tak lupa keran air

Kran Air
Setelah mengambil barang tersebut, kamipun membawanya ke kasir, kran air yang ukurannya kecil dan modelnya biasa-biasa saja ternyata harganya Rp 20.000-an "Mahal juga ya, padahal kecil dan biasa-biasa saja" (dalam hati sambil bayar ke kasir). Coba lihat bro keran yang biasa-biasa saja seperti gambar di atas harganya cukup mahal, bagaimana dengan kran-kran air kampus yang modelnya bagus-bagus, tentu harganya jauh lebih mahal, maka dari itu perlu dirawat keberadaannya, soalnya banyak sekali keran yang belum lama diganti, kemudian belum cukup sebulan harus diganti lagi. kan sayang..

Masuk ke Inti
Sebenarnya diatas bukanlah inti pembahasan, namun mengenang sedikit kejadian pindah kontrakan :D
Sesuai judul, Kemanakah Air?

Dalam hal ini saya juga bertanya kemanakah Air kampus?
Siang tadi (26/9) semua tentu kebingungan, mau sholat ngak ada air, kenapa bingung? tentu bingung karena ngak bisa berwudhu, dan tayammumpun belum pernah mencoba (bagi yang belum pernah tayammum pasti bingung). hanya beberapa gedung saja yang masih memiliki cadangan air, seperti gedung T (Fakultas Tarbiyah), RUSUNAWA, dan Dormitory.

Malam ini saya masuk ke kampus sebelum isya, dengan harapan nanti di kampus sholatnya, ternyata setiba di kampus,, lagi-lagi belum ada air

Pertanyaannya ada apa dengan air kampus?
ada yang tahu? silakan berkomentar di kolom komentar

Artikel Terkait

Kemanakah Air?
4/ 5
Oleh

Berlangganun

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email