Thursday, August 9, 2012

Memangnya jurusanmu layak?

coba liat heading 3 di atas (Judul post)

memangnya jurusanmu layak?

Ne bro/gan sedikit mau berbagi aliyas curhat tentang jurusan saya, yang ngak tau ne jurusan layak adanya atau ngak layak, baca dulu baru berpendapat..

saya seorang mahasiswa di salah jurusan (Jurusan X) di Universitas ****** di Makassar (Pastinya teman-teman tau)!.

SubCurhat

  1. Dosen tidak pernah masuk, yang masuk hanya asisten, udah gitu asisten ngak berkualifikasi lagi.
  2. Asisten mengangkat asisten?
  3. Ruang jurusan yang gak jelas kapan jam bukanya?
  4. LCD baru di jurusan yang ngak boleh lagi dipinjem. 
  5. KeJur yang cara ngomongnya ngak enak!

Saya kira cukup lima dulu, ngak enak klo kebanyakan, supaya evaluasinya bisa juga sedikit demi sedikit.

Nah saya mulai dari SubCurhat 1

  1. Dosen ngak pernah masuk, yang masuk hanya asisten, udah gitu asisten tidak berkualifikasi.

    Pada semester I, masih polos dengan suasana maba, pada materi s***, tertera di roster nama dosen yang bertitlekan Prof. , entah kenapa beliau dari awal hingga akhir tidak pernah masuk untuk mengisi materinya ataukah hanya untuk sekedar basa-basi, beliau mewakilkan dirinya kepada seorang asiten S1 jebolah jurusan saya, bisa dibilang sang asisten memang cukup pintar dan punya wawasan scientific view yang cukup luas, jadi walaupun asiten, bagi saya tidak terlalu mengecewakan, tapi masih disayangkan yang seharusnya Prof tergantikan oleh S1, bayangkan perbandingannya.?

    Nah pas saya naik semester II, awalnya saya sangat senang soalnya ketika melihat di roster, title dosen saya untuk mata kuliah s**** adalah Dr. , waw Doktor coy, pastinya keren tuh cara bawa materinya, tapi sayang sangat sayang, title tetaplah title, tidak berarti kalau tidak bisa memberi perubahan. dosen saya ini, selama satu semester hanya masuk dua kali, yang mana seharusnya minimal 12 kali pertemuan, tidak tahu dan tidak jelas, apa kesibukan beliau 

    pertemuan pertama, saya tunggu kedatangan sang Dr. ternyata yang masuk seorang mahasiswa semeter 8, ketika saya tanya “Kak, kita (anda)asisten pengganti” dijawabnya bukan “Saya bukan asisten dosen bukan juga dosen”… saya jadi penasaran siapa sebenarnya senior tersebut.

    pertemuan untuk mata kuliah ini terus berlanjut dibawakan oleh senior tersebut, di kelas bukannya belajar sesuai mata kuliah, malahan melakukan penelitian untuk skripsinya. 2 kali saya sampaikan ke senior tersebut tentang kerancuan pelajaran dan pembelajaran, dia hanya bilang, “saya masih penelitian, nanti kalau bisa kita cari materi yang lebih sesuai”, inilah jawaban yang membuat saya tidak puas. sehingga setiap pertemuan mata kuliah ini, saya selalu kecewa, dikarenakan saran saya yang tidak pernah ditanggapi.

    sebenarnya saya tidak ingin hanya diam melihat kemungkaran ini, tapi apa daya, saya hanya seorang mahasiswa semester II yang mungkin masih dipandang rendah . baca KeJur yang cara ngomongnya ….. >

  2. Asisten mengangkat asisten?
    Perihal ini sebenarnya masih satu sub dengan pembahasan NO 1 di atas.

    Rasa penasaran saya terhadap sang senior semester 8 akhirnya hilang karena informasi tentang statusnya sudah jelas. ternyata dia adalah asisten yang diangkat oleh asisten, berbeda dengan semester I, coba perhatikan sketsa di bawah.

    Semester I = Prof. tergantikan oleh S1
    Semester II= Dr. tergantikan oleh Non-S1 (semester VIII)

    timbul lagi rasa penasaran dalam diri saya, apakah untuk menjadi seorang asiten dosen sebegitu mudahnya, sehingga asisten pun bisa mengangkat asisten?. permasalah ini saya tanyakan ke beberapa senior yang juga asisten di fakultas lain, yang katanya dikampus ini tidak persyaratan khusus untuk menjadi asisten, berbeda dengan ungkapan sepupu saya, menurut dia untuk menjadi seorang asisten, setidaknya harus S1 dan mempunyai SK asisten, entahlah mana yang benar?

    saya tidak tahu jelas mengapa asisten utama mengangkat asiten lain untuk mengisi kelas saya?, apalagi hanya untuk melakukan penelitian di kelas?

  3. Ruang jurusan yang tidak jelas kapan jam bukanya?

    Satu hal lagi, hal biasa tapi terkadang menghambat perkuliahan, ruang jurusan yang tidak jelas jam buka dan hari bukanya. sangat disayangkan hal ini menjadi faktor tertudanya mata kuliah, semester II lalu pada mata kuliah ******, yang mana dosen materi tersebut menuntut tersedianya Proyektor/LCD di kelas saat perkuliahan, materi dengan 3 SKS itu seharusnya dimulai jam 07.10 tapi diundur 07.30 guna penyesuaian mahasiswa dan dosen, LCD hanya bisa didapatkan di ruang jurusan, dan inilah masalahnya, terkadang harus menunggu sampai jam 8,  bahkan ruang jurusan tidak terbuka sama sekali selama satu hari penuh, sehingga penyedian LCDpun menjadi kendala,  hal tersebut sering terjadi, bukan hanya sekali.

    kami merencanakan menghubungi salah satu petugas utuk menyusun jadwal  guna penyedian LCD, rencana ini berhasil tapi sayangnya hanya berlangsung beberapa kali saja, karena pada akhirnya kami hanya mendaptkan LCD tua, 3 warna; hijau, putih, dan abu-abu, dan juga suara yang dihasilkan dari getaran LCD tersebut kadang justru mengganggu. entah kemana LCD baru pembagian dari Bagian akademik ke setiap jurusan.

  4. LCD baru di jurusan yang tidak tahu kemana

    LCD di semua ruangan perkulihan dicopot dikarenakan kasus hilangnya LCD di salah satu ruang perkuliahan pada suatu siang hari, kasus yang cukup aneh, padahal hari kejadian bukanlah hari libur, namun memang TKP pada saat itu sedang kosong dikarenakan perkulihan di ruangan tersebut sudah usai.

    kasus tersebut sebenarnya membawa dampak postif dikarenakan tidak ada lagi kesenjangan antar ruangan satu dengan yang lain, ada yang berLCD dan ada juga ruangan tidak berLCD.

    di jurusan saya pun mendapat bagian LCD baru, yang sempat saya gunakan beberapa kali, hanya beberapa kali menggunakannya dan selanjutnya sudah tidak ada lagi, maka saya tanyakan ke petugas jurusan, katanya dibawah oleh SekJur,

    padahal dalam pengadaan LCD kami terkadang berkonsultasi dengan SekJur, dan sekarang justru SekJur yang membawa LCD. kepada siapa lagi kami akan berkonsultasi?

    CurHat suatu ketika kami ditugaskan mencari LCD, ruang jurusan tidak terbuka, itupun kalau terbuka yang ada hanya LCD tidak layak pakai, kamipun mencari di jurusan lain, kami memulai di ruang jurusan tetangga,

    kira-kira begini isi percakapan kami dengan salah satu staf
    >>   “Pak boleh tidak kami meminjam LCD?”
    <<   dari jurusan mana?
    >>   dari jurusan ….
    <<   “maaf, kata KeJur, LCD disini hanya untuk jurusan (…) saja” (dengan nada yang cuek dan kurang enak didengar)

    dalam hati sambil bersumpah “tidak akan lagi meminjam disini”

    Jurusan O dan T adalah jurusan yang selalu membantu kami, You are, our best partner!

  5. KeJur yang cara ngomongnya kurang enak didengar!

    ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, 3 kali berhadapan beliau, 2 kali menghadap saya merasa sangat tidak enak

    1. kesan pertama, saat saya meminta tanda tangan untuk KRS semester I(maba), pada kolom tanda tangan KeJur, saya tidak menulis nama beliau, karena memang belum tau..
    << “mana namaku, kenapa tidak ada, tulis dulu, tidak kuterima kalau tidak ada” kira-kira begitu ucapannya, dengan nada yang kurang enak didengar

    3. yaitu pada saat saya mencoba meminta nomor HP salah satu orang ternama di kampus saya, yang memang orang ternama tersebut pernah bilang pada acara seminar yang juga dihadiri KeJur saya “nanti yang butuh nomor saya, silakan datang Ke KeJur (…)”
    saya masuk ke ruangan beliau
    << kenapa
    >> saya mau minta nomor orang ternama
    << “disinikah tempatnya minta nomor (orang ternama)??” dengan nada yang sangat tidak enak.

    senior sayapun pernah curhat, Mr I (semester VIII), ketika senior hendak mengajukan proposal  kegiatan yang sangat susah pencairannya, senior berharap bisa dibantu menyelesaikan masalah tersebut, bukannya dibantu, malah disalahkan
    << Siapakah suruko bikin acara? (trans: Siapa suruh bikin acara?)

    karena hal inilah, sehingga kami enggan untuk mengadu permasalahan-permasalahan kami kepada atasan.

 

Semua teks diatas adalah benar adanya dan bukanlah buat-buatan,
kami bawahan tidak berhak menindak atasan.
semoga tulisan diatas dapat dipertimbangkan dan menjadi bahan evaluasi.

Artikel Terkait

Memangnya jurusanmu layak?
4/ 5
Oleh

Berlangganun

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

8 comments

August 30, 2012 at 6:27 PM delete

i agree............langkah apa yang tepat ???

Reply
avatar
August 30, 2012 at 11:41 PM delete

kita serahkan kepada Allah
:)

Reply
avatar
September 3, 2012 at 7:40 AM delete

Wah mantap'eehh...saya dukung ini artikel mas brow..sekedar saran brow, bikin halaman khusus untuk keluhan mahasiswa..ok? thanks :)

Reply
avatar
September 3, 2012 at 10:36 AM delete

Ok saran diterima
insyaAllah segera dibuat

Reply
avatar
Anonymous
September 4, 2012 at 9:54 PM delete

Keren sih kk

Whiewi

Reply
avatar
Anonymous
September 4, 2012 at 10:41 PM delete

@whiewi

ok thank you, jangan lupa dukungannya

Reply
avatar
Anonymous
October 22, 2012 at 1:26 PM delete

Itulah Sebagian kecil dari politik kampus...

Reply
avatar