Friday, July 27, 2012

Bukti kebenaran Al-Quran

Bukti kebenaran Al Quran

Bagaimana cara membuktikan kebenaran Al Quran?

Mungkin karena tidak tahu atau mungkin hal lain sehingga menyebabkan seseorang ragu terhadap kebenaran Al Quran

Disini akan disangkut pautkan dengan keberadaan malaikat

Sangat mudah untuk bisa membuktikan kebenaran Al-Quran. Al-Quran itu wahyu dari Allah kepada Rasulullah melalui perantara jibril.

Allah menujukkan kekuasannya pada penciptaan Al-Quran, bahwa tak seorangpun dapat menandingi Al-Quran baik dari sisi suratan maupun siratannya

Dalam beberapa ayat disebutkan yang mana ayat tersebut ditujukan kepada orang yang ragu terhadap AL-Quran

وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Dan jika kamu meragukan (al-Quran) yang Kami Turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

Sesuai dengan bunyi ayat diatas orang yang ragu ditantang untuk membuat semisal alquran

Faktanya : Tak seorangpun sampai sekarang sanggup menandingi ciptaan mulia Allah tersebut. Subhanallah.

Al-Quran sudah jelas kebenarannya, jadi tidak ada lagi yang perlu diragukan

Inipun menjadi fakta bahwa malaikat itu ada, malaikat adalah perantara antara Allah dan manusia.

Disebutkan dalam sebuah ayat

وَلَمَّا جَاء مُوسَى لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي وَلَـكِنِ انظُرْ إِلَى الْجَبَلِ فَإِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهُ فَسَوْفَ تَرَانِي فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكّاً وَخَرَّ موسَى صَعِقاً فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُؤْمِنِينَ

Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami Tentukan dan Tuhan telah Berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, “Ya Tuhan-ku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” (Allah) Berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhan-nya Menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu,[1] gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”

Mungkin akan muncul pertanyaan dalam benak seseorang mengapa manusia tidak mampu melihat Allah? Tidak lain karena Kebesaran Dzat Allah-lah sehingga tak seorangpun pernah melihat Allah.

Dalam sebuah hadits

تفكروا في خلق الله ولا تفكروا في الله فإنكم لن تقدروا قدره

Pikirkan tentang ciptaan Allah dan jangan pikirkan tentang (dzat) Allah, sesungguhnya kamu tidak bias menerkah kekuasaannya.



[1] Para mufasir ada yang berpendapat, pengertiannya ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang tampak itu adalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga tampaknya Allah itu bukanlah seperti tampaknya makhluk, hanya tampak yang sesuai sifat-sifat Allah yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia.

Artikel Terkait

Bukti kebenaran Al-Quran
4/ 5
Oleh

Berlangganun

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email